Mencari Inspirasi Untuk Menulis
Menulis idealnya harus memiliki keterampilan tertentu untuk bisa
merealisasikan apa yang terdapat pada isi otak kita dengan apa yang akan kita
tuangkan dalam selembar kertas. Misalnya, ketika kita memiliki sebuah
pengalaman yang terjadi di hari ini. Tentunya jika itu kenangan atau pengalaman
yang bagus maka akan membekas dibenak kita hanya pada saat-saat tertentu saja. Namun,
jika kita bisa menjadikan karya kita nyata dalam selembar kertas, maka akan
sangat berguna untuk mengingat tiap detilnya yang telah terjadi hari ini.
Salah satu penulis yang terkenal beberapa waktu yang lalu adalah Raditya
Dika. Abang kita yang satu ini mempunyai kegemaran menuliskan apa yang telah
terjadi di hari ini dengan segudang pengalaman lucunya. Ini begitu
menginspirasi saya ketika akan membuat blog ini. Coba saja bayangkan, jika Bang
Dika tidak mampu membuat tulisan yang segar dan asli dari hasil karyanya
sendiri, mungkin dia tidak akan dikenal sebagai penulis, melainkan hanya
dikenal menjadi artis di Stand Up Comedy saja. Apa rahasianya ? Tentunya berbekal
dari membaca lalu mulai meniru apa yang penulis lain ciptakan melalui karya
nyatanya. Tak bisa dipungkiri lagi, jika memiliki niat yang tulus maka pasti
akan terlaksana dengan baik.
Mencari Inspirasi untuk menulis tentu saja susah-susah gampang bagi para
pemula seperti saya. Tanpa ada kemauan yang keras mana mungkin saya bisa
mewujudkan impian saya menulis diblog ini. Mungkin tanpa adanya laptop atau
komputer masih bisa saya wujudkan sedikit demi sedikit tulisan saya. Jaman seperti
ini, sudah serba canggih. Tidak punya laptop, handphone pun masih bisa kita
pergunakan. Tidak memiliki handphone ? Tidak masalah juga. Masih ada secarik
dan sebuah pena yang dapat kita gunakan untuk mulai menciptakan ide kreatif
dari jari jemari kita yang kecil ini.
Saya tidak mempunyai bahan untuk yang ditulis. Itu hanyalah omong kosong
belaka. Yang kita pergunakan disini atau dalam semua bidang kehidupan hanyalah
sebuah tekad dan niat. Tidak peduli sekalipun, saya tidak bisa ini, saya tidak
bisa itu. Sekarang saya tanya, apakah Seorang Chef Juna tidak pernah mengalami
yang namanya kehidupan pasang surut sebelum akhirnya dia bisa menjadi Master
Chef Indonesia beberapa tahun belakangan ini ? Jawabannya tentu saja dia pernah
mengalami yang namanya pasang surut kehidupan. Mulai dari dibentak oleh dosen
yang mengajari dia memasak atau juga mendengar komentar-komentar pedas yang
disampaikan oleh senior-seniornya saat masih menimba ilmu dahulu.
Sekali lagi, jangan menyerah dengan keadaan sekelilingmu. Hadapi dengan
senyuman. Mencari inspirasi untuk menulis itu memang perlu. Namun jika tidak
dikerjakan sekarang juga maka waktumu akan terbuang percuma. Jangan menjadi
penulis pasif. Jadilah penulis yang aktif. Penulis pasif adalah dia yang hanya
membaca dan tidak mampu menuangkan idenya menjadi sebuah kenyataan yang bisa
dibaca orang banyak. Mulailah dari hal-hal terkecil terlebih dahulu untuk
merealisasikannya. Seperti contoh diatas, yaitu kalian bisa membuat sebuah buku
harian. Tidak perlu malu. Karena itu akan berguna untuk kalian, yang masih
pemula seperti saya untuk terus belajar menulis yang baik hingga akhirnya bisa
sukses seperti Raditya Dika atau penulis-penulis lainnya.
Jadi, jangan sia-siakan waktumu. Segera lakukan proses menulis, setelah
kamu selesai membaca tulisan saya ini, berusahalah menulis sesuatu yang
original dari otakmu.
Salam Terbaik,
Kang Rushend